01 September 2014

PERTANYAAN EFEKTIF MENGANTAR SISWA BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 3). Dalam konteks pendidikan, tujuan ini akan tercapai melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam proses pembelajaran terjadi dialog antara guru dengan peserta didik lewat proses ”bertanya dan menjawab pertanyaan”. Dalam proses pembelajaran, bertanya merupakan aktivitas penting dengan berbagai tujuan yaitu (1) menelaah dan merang­kum pembelajaran sebelumnya; (2) mendorong atau melibatkan siswa berpikir matematis; (3) menilai kesiapan siswa; (4) mengecek pekerjaan rumah atau tugas kelas dan pemahaman siswa; (5) memfokuskan perhatian siswa pada materi matematika tertentu; (6) menilai ketercapaian tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif; (7) mendiagnosa kesulitan siswa; (8) mengembang­kan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri; (9) memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri; (10) memberi kesempatan kepada semua siswa mendengar penjelasan yang berbeda-beda dari siswa lainnya; (11) membantu guru menentukan laju pelajarannya dan untuk mengendalikan perilaku siswa.
Pertanyaan yang diajukan oleh guru ke peserta didik tidak semuanya efektif dan bisa jadi malah sebaliknya, pertanyaan tidak memberikan manfaat dan dampak apa-apa. Pertanyaan yang efektif memiliki beberapa karakteristik yaitu (1) menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan; (2) bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang open-ended; (3) memungkin­kan jawaban yang beragam; (4) memungkinkan siswa memaknai matematika dari proses menjawab pertanyaan tersebut; (5) memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan matematika siswa. Dapat disimpulkan bahwa apabila guru dalam setiap proses pembelajaran selalu menerapkan pertanyaan efektif akan mengantar peserta didik menjadi siswa yang kritis dan kreatif.
Berikut, contoh pertanyaan efektif berkaitan dengan persegi panjang seperti gambar berikut.

1.  Coba bagi daerah persegi panjang tersebut menjadi beberapa persegi yang memiliki ukuran yang sama (ukuran persegi harus bilangan asli) sehingga gabungan persegi tersebut luasnya sama dengan luas persegi panjang seperti gambar. Ada berapa persegi yang kamu dapatkan!
2.      Coba buatlah beberapa persegi panjang lainnya yang memiliki luas sama dengan persegi panjang seperti gambar! (ukuran persegi panjang bilangan asli). Ada berapa persegi panjang yang kamu dapatkan! Jelaskan jawaban kalian!
3.     Coba buatlah beberapa bangun datar lainnya yang mempunyai luas sama dengan pesegi panjang seperti gambar di atas! Jelaskan jawaban kalian
Jawaban beragam dari siswa diharapkan misalnya sebagai berikut.
1.    Menentukan luas persegi panjang seperti pada gambar yaitu 4 cm × 8 cm = 32 cm2. Kemudian membagi persegi panjang tersebut menjadi beberapa persegi dengan ukuran (1) 1 cm akan diperoleh 32 persegi, (2) 2 cm akan diperoleh 8 persegi, (3) 4 cm akan diperoleh 2 persegi.
2.   Membuat persegi panjang lainnya yang mempunyai luas sama dengan persegi panjang seperti gambar adalah menentukan luas persegi panjang tersebut yaitu 4 cm × 8 cm = 32 cm2 kemudian menentukan panjang dan lebar beberapa persegi panjang dengan luas adalah 32 cm2 antara lain 1 cm × 32 cm, 2 cm × 16 cm, 16 cm × 2 cm, 32 cm × 1 cm.
3.      Membuat beberapa bangun datar lainnya yang mempunyai luas sama dengan persegi panjang tersebut.
Siswa menentukan luas persegi panjang tersebut yaitu 4 cm × 8 cm = 32 cm2. Siswa menentukan menentukan beberapa bangun datar yang luasnya 32 cm2 antara lain
a.     Segitiga dengan alas 16 cm dan tinggi 4 cm (dengan cara persegi panjang tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama melalui diagonalnya kemudian dua bagian tersebut disusun menjadi sebuah segitiga)

b.     Jajar genjang dengan alas 8 cm dan tinggi 4 cm (dengan cara persegi panjang tersebut pada bagian samping kiri dipotong sebagian berbentuk segitiga, kemudian potongan tersebut diletakkan disebelah kanan sehingga membentuk sebuah jajar genjang)

c.      Belah ketupat dengan panjang diagonal  8 cm dan 8 cm (dengan cara persegi panjang dipotong seperti gambar kemudian dibentuk menjadi belah ketupat)

d.      Layang-layang dengan panjang diagonal  8 cm dan 8 cm

e.      Trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajar berturut-turut  10 cm dan 6 cm serta tinggi 4 cm (dengan cara persegi panjang tersebut pada bagian samping kiri dipotong sebagian berbentuk segitiga, kemudian potongan tersebut diletakkan disebelah kanan sehingga membentuk sebuah trapesium sama kaki)


Dalam proses pembelajaran menggunanakan pendekatan saintifik pada tahap menanya (Ayo menanya), sebaiknya siswa juga dianjurkan untuk membuat pertanyaan efektif (pertanyaan open ended) sehingga siswa lebih kritis dan kreatif. Demikian sedikit tulisan berkaitan dengan pertanyaan efektif, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kabiro Hukum Diknas.
Kemdikbud. Modul 2 Diklat On Line Matematika Angkatan 1 Tahun 2014: Pengenalan Pertanyaan Efektif. Yogyakarta: P4TK Yogyakarta.
                  (Tulisan ini dapat didownload di sini. Mohon setelah downlaod memberi komentar pada link komentar)
(Mustakim, M.Pd.; SMP Negeri 2 Patean Kendal)

Tidak ada komentar:

Sosialisasi IKM, PMM, dan PAK Tahun 2022 di SMPN 1 Kaliwungu

Pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022 bertempat di SMPN 1 Kaliwungu MGMP SMP Matematika Kendal melaksanakan kegiatan "Sosialisasi Impl...