Pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 3). Dalam
konteks pendidikan, tujuan ini akan tercapai melalui proses pembelajaran. Proses
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam proses
pembelajaran terjadi dialog antara guru dengan peserta didik lewat proses ”bertanya
dan menjawab pertanyaan”. Dalam proses pembelajaran, bertanya merupakan aktivitas
penting dengan berbagai tujuan yaitu (1) menelaah dan merangkum pembelajaran sebelumnya;
(2) mendorong atau melibatkan siswa berpikir matematis; (3) menilai kesiapan
siswa; (4) mengecek pekerjaan rumah atau tugas kelas dan pemahaman siswa; (5) memfokuskan
perhatian siswa pada materi matematika tertentu; (6) menilai ketercapaian
tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif; (7) mendiagnosa kesulitan
siswa; (8) mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri; (9) memancing
siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri; (10) memberi kesempatan kepada
semua siswa mendengar penjelasan yang berbeda-beda dari siswa lainnya; (11) membantu guru menentukan laju
pelajarannya dan untuk mengendalikan perilaku siswa.
Pertanyaan yang diajukan oleh guru ke peserta didik tidak semuanya efektif
dan bisa jadi malah sebaliknya, pertanyaan tidak memberikan manfaat dan dampak
apa-apa. Pertanyaan yang efektif memiliki beberapa karakteristik yaitu (1) menuntut
siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan; (2) bersifat atau
mengarah pada pertanyaan yang open-ended; (3) memungkinkan jawaban yang
beragam; (4) memungkinkan siswa memaknai matematika dari proses menjawab
pertanyaan tersebut; (5) memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan
matematika siswa. Dapat disimpulkan bahwa apabila guru dalam setiap proses pembelajaran
selalu menerapkan pertanyaan efektif akan mengantar peserta didik menjadi siswa
yang kritis dan kreatif.
Berikut, contoh pertanyaan efektif
berkaitan dengan persegi panjang seperti gambar berikut.
1. Coba bagi daerah persegi panjang tersebut menjadi
beberapa persegi yang memiliki ukuran yang sama (ukuran persegi harus bilangan
asli) sehingga gabungan persegi tersebut luasnya sama dengan luas persegi
panjang seperti gambar. Ada berapa persegi yang kamu dapatkan!
2.
Coba buatlah beberapa persegi panjang lainnya yang memiliki luas sama dengan persegi panjang
seperti gambar! (ukuran
persegi panjang bilangan asli). Ada berapa persegi panjang yang kamu dapatkan! Jelaskan jawaban kalian!
3. Coba buatlah beberapa bangun datar lainnya yang mempunyai luas
sama dengan pesegi panjang seperti gambar di atas! Jelaskan jawaban kalian
Jawaban beragam dari siswa diharapkan misalnya sebagai berikut.
1. Menentukan luas persegi panjang seperti pada gambar yaitu
4 cm × 8
cm = 32 cm2. Kemudian membagi persegi panjang tersebut menjadi beberapa persegi dengan
ukuran (1) 1 cm akan diperoleh 32 persegi, (2) 2 cm akan diperoleh 8 persegi,
(3) 4 cm akan diperoleh 2 persegi.
2. Membuat persegi panjang lainnya yang mempunyai luas sama
dengan persegi panjang seperti gambar adalah menentukan luas persegi panjang
tersebut yaitu 4 cm × 8 cm = 32 cm2 kemudian menentukan panjang dan lebar beberapa
persegi panjang dengan luas adalah 32 cm2 antara lain 1 cm × 32 cm,
2 cm × 16 cm, 16 cm × 2 cm, 32 cm × 1 cm.
3.
Membuat beberapa bangun datar lainnya yang mempunyai luas
sama dengan persegi panjang tersebut.
Siswa menentukan luas persegi panjang tersebut yaitu 4 cm × 8 cm = 32 cm2.
Siswa menentukan menentukan beberapa bangun datar yang luasnya 32 cm2
antara lain
a. Segitiga dengan alas 16 cm dan tinggi 4 cm (dengan cara
persegi panjang tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama melalui
diagonalnya kemudian dua bagian tersebut disusun menjadi sebuah segitiga)
b. Jajar genjang dengan alas 8 cm dan tinggi 4 cm (dengan
cara persegi panjang tersebut pada bagian samping kiri dipotong sebagian
berbentuk segitiga, kemudian potongan tersebut diletakkan disebelah kanan
sehingga membentuk sebuah jajar genjang)
c. Belah ketupat dengan panjang diagonal 8 cm dan 8 cm (dengan cara persegi panjang
dipotong seperti gambar kemudian dibentuk menjadi belah ketupat)
d.
Layang-layang dengan panjang diagonal 8 cm dan 8 cm
e. Trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajar
berturut-turut 10 cm dan 6 cm serta
tinggi 4 cm (dengan cara persegi panjang tersebut pada bagian samping kiri
dipotong sebagian berbentuk segitiga, kemudian potongan tersebut diletakkan
disebelah kanan sehingga membentuk sebuah trapesium sama kaki)
Dalam proses pembelajaran menggunanakan pendekatan saintifik pada tahap menanya
(Ayo menanya), sebaiknya siswa juga dianjurkan untuk membuat pertanyaan efektif
(pertanyaan open ended) sehingga siswa lebih kritis dan kreatif. Demikian
sedikit tulisan berkaitan dengan pertanyaan efektif, semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kabiro
Hukum Diknas.
Kemdikbud. Modul 2 Diklat On
Line Matematika Angkatan 1 Tahun 2014: Pengenalan Pertanyaan
Efektif. Yogyakarta: P4TK Yogyakarta.
(Tulisan ini dapat didownload di sini. Mohon setelah downlaod memberi komentar pada link komentar)
(Mustakim, M.Pd.; SMP Negeri 2 Patean Kendal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar